baiklah, mari kita bercerita!'
jujur tak meragu
sebelumnya, saya berterima kasih, sangatlah bangga
menjumpai lelah, malas dan bersama membantu penjual kopi naik haji
kita masih bisa bercerita di sana
sekali lagi saya tak meragu, bahwa kita tumbuh semakin dewasa,
mungkin juga tidak dari salah satu kita
saat lawakan tak tersampaikan dengan akrab
dan saat itu juga, saya merindu!

dalam sekolah abjad hanya terbatas nada A-Z
jumlah angka masih mampu terhitung
tarmanipulasi dalam ijasah, tak terarah!
jangan sesekali terapkan hafalan itu dalam dunia

sebab logika dunia bukan hanya dengan matematika, atau antalogika dari retorika
hadir, berbaris, posisi santun
buku tak laris, ancaman kena penggaris
tak tahu besok murid bawa keris!
masih ngotot,
ter-dikte-kan,
ter-hafal-kan,
ter-rangking-kan, 
ter-uji-kan,
ter-lulus-kan, tapi resah tak tau arah!

sekolah memberikan jempol pada kwitansi dan formulir
tapi memberikan uluran dan lambaian lima jari saat pergi
tapi tenang, berikan dahulu satu jari sebelum mereka meraba,
jari utama dan yang terpanjang, salam!.

disini bukan loak yang ditawar atau ada diskon
ini mall mewah dengan barang terpajang harga mutlak
hingga takut untuk menawar.
kepintaran ada disini, jadi silahkan bayar!
belum tentu juga pintar
terjajah, iya!
terjual juga bisa,!
bangun lokal, kita dimintai tambahan, 
kita minta bagian lokal malah dimintai bayaran,
aneh, bukan kewajaran!

malang, 16/03/14
06:51

# kata yang gagal dideklarasikan !!!

Atas nama cinta dan kemanusiaan,
kami datang dengan penuh kesombongan dan keraguan
arungi setiap jalan setapak dan dekapan kabut
memilah antara cinta dan ambisi

atas nama cinta dan kemanusiaan
ada bnyak cerita yg ingin dikabarkn tentang sebuah kegagalan peradaban
menemukan suatu tempat yang berbeda dari dunia.

atas nama keindahan dan kebanggaan
menemukan kehendak manusia, dan tujuan alam
datang dengan penuh seserahan martabat
bukan berarti harkat dibodohi alam.

sisi yang berbeda dengan satu tanda tanya besar
mengapa cita dan cinta berbeda dalam tujuan
antara perjuangan dengan kemunafikan
sekali lagi seserahan martabat masih berlaku?

semoga kita bersua di dunia gaduh dengan membawa pesan alam
membawa kepastian peradaban anak manusia
pejuang sejati atau kepalan mati!
pertegas kembali antara diam dan tak bertindak adalah pertentangan!
salam, menuju surga dunia dalam versi kita!

jambangan, 13 oktober 2013
"poerwadie anggara"

Jangan Salahkan 2014

tahun ini, mulai terlihat menarik, pemirsa!
kita simak dari pesta pora tahunan awal januari
berserakan rupiah untuk bea gelar pidato dengan terompet
tak salah juga, mereka butuh bahagia
akan salah juga, menelantarkan nasib satu bulan ratusan nyawa dengan anggaran sehari

sebulan setelahnya, semerawut
bahtera menggenangi ibu kota
tentunya rejeki dan pahlawan bertebaran, tegang!
diujung barat sana lahar membanjiiri, kenapa minyaknya tidak?
diujung timur sana kebanjiran emas, kenapa mereka mengungsi!
kemana aqua, club, cocacola company yang terus mengambil air tanah ini,
katanya mereka pintar, pandai, menguntungkan kita, mampu mengolah, menghadirkan air minum, kemana?
kenapa kita tidak memberikan jatah air banjir saja yang mereka olah, bukan air suci dalam pertiwi,!
kemana perusahaan semen, pabrik garmen, tambang dan yang lain,
katanya mereka mampu mengokohkan dan membuat bendungan, katanya mereka mampu menghadirkan selimut bagi mereka yang kedinginan, katanya mereka mampu memperhias kita dengan kilauan liontin, bukannya sampah melekat di bahu tanpa sengaja!

rentetan bulan awal ini, penuh penipu!
semua bersolek di media dengan kalungan partai dan jilbab dadakan.
menyapa dengan nama tuhan dan kemanusiaan, bulus!
tarik-sama tarik, teriak saling teriak, senggol sama senggol, bacok sudah!
wanita sok-sok' an perkasa, jantan berlagak waria, dalam kampanyenya!
defabel jadi mangsa, segera bersembunyi!

april, akan menjelang tepatnya tgl 9
satu kesepakatan saat itu," tinggal tidur saja".

masih banyak bulan menanti dalam tahun ini,
begitu hangat menyambut, tetapi bangsat dan menyengat
katanya juga menjelang akhir tahun, ada pemilihan dewa?
biru, kuning,merah, ijo, abu2 dan sok keputih2an
mngusulkan masing2 dewa.
tariakkan, BATALKAN! jika dewa-dewa yang ada tak mengerti nasip neraka!
dewa juga harus merasakan neraka, turunkan terlebih dahulu dewa untuk mengantarkan mereka menuju surga!
musim janji harus berhenti!jika tidak
tahun ini tahun para pelacur!
segeralah tentukan bagi kalian yang peduli!

banyak cerita tertuang dalam novel atau karya fiksi
masing-masing punya cerita dan ambisi
melaju dalam satu jalur yang bernama narasi
cerita tebagi dalam berbagai inti tanpa makna terkandung dalam imaji dan akhirnya akan menjadi sebuah ilusi

ini cerita yang bertuan, tertumpu menjadi segumpal ambisi
kemuakan terjadi, khayalan terpenuhi akibat petualangan kaum malam
bersama berlari, kejar, salip, terjungkal dan kembali berlari
bukan kemenangan, tapi kepuasan
bukan kemenangan, tapi kebenaran
tidak seperti orang kampanye,
ini janji bersanding dengan fakta bukan muncul di kala pemilu
tidak ada tribun atau panggung, bukan juga aula
beralaskan rumpun dengan semarawut ilalang, cinta kita tumbuh disana
kalian dengan langkah tak perduli, begitu juga saya,dikala awal kita jumpa
tak ada sapa apalagi salam,lirik pun terlalu canggung
hingga akhirnya kita mampu berjabat tangan, bahkan lebih hingga kita berpelukan

kemarin, kita menyaksikan mereka bercanda dengan seribu amarah
memang semerawut, ruwet, tak tersusun sistematis
beda memang dengan para orang berdasi, yang punya jadwal penuh dikte, akte, dan sekte
cuap-cuap masalah kehidupan, bukan masalah materi yang harus menempuh jalur pleno paripurna
beda memang dengan mereka,ini hanya nampak sekilas

saya mulai marah, tapi tak pake amarah
ngapain marah, saya tidak mengemban amanah, tapi menjalankan anugrah atas kuasa diri
mereka yang amanah saja peduli setan tentang amanah yang menjadi berkah
saya mulai mereda,tapi tidak sabaran
kita mulai menari yang tak mampu menahan irama musikal
deru gemuruh jingkrak rame di konser lapangan,
gratis, bebas, teriak sepuasnya, tak pake tiket, karcis ataupun formulir pendaftaran sebelumnya
dari pada di ruangan ber ac, kelap-kelip lampu ruangan,,sesak penuh penipuan
ini bukan tempat yang neko ataupun bertele-tele
tapi cinta dan ambisi adalah luapan nurani
karena kami berbeda

saya mulai jujur,

terus menjulang tiang tiran
mengenyahkan kurcaci menjadi tumbang pondasi kebusukan
air kehidupan padamkan api lapindo 
siapkan panser porak-porandakan kesatuan kurcaci
merangkul dengan kalungan belati.
sedutkan semua permasalahan dari alam dan anarkisme.
kurcaci tetap menjadi manusia kecil, karena mereka diam!
mereka tak mau mengerti arti keluh kesah pinggiran
enggan menepi, cari aman jauhi pusaran
dia akan datang di akhir episode sbg jawara
jawara sejati bagi majikan,
musuh mutlak bagi pinggiran,
sekarang hingga kelak,.
hilangkan balak malu pada dosa!
terlalu banyak mimpi, tak bertuan,,
tanpa usaha,.,pancet dlm kenyamanan, kenyamanan kolot,.,
tak jelas prioritas dan tujuan akan tetap jadi khayalan dalam kebohongan,.,!.,

tak diterima oleh siang,.,kemunafikan tak berkawan.
setidaknya, sepetak ruang kehormatan,ada !,.bagi mereka kaum malam,

Paduka agung yg terlupakn...amat disayngkn melupakannya...
Ompongkah kekuasaanMU..ataukh it sbgian dr prmainanMU..?
Bukannya meragukan,.tapi semoga memang prmainanMU.

kabar desa !

desa,.selamat pagi.!
kenari tak lagi berkicau hari ini
dansa semilir angin tak menyengat lagi
embun tak menetes dari daun
kemana ranting dan akarnya?

desa, selamat siang!
berapa banyak yang bertani saat ini
bulir padi tak lagi padat sekarung
tengkulak gasak lumbung
lahan sempit, buruh tani terjangkit
masa panen terganti masa mengkuli!

desa, selamat sore!
jalan semakin bising, ramai dan lebar
jalur baru menuju menara wisata
semakin banyak tinggalkan tanah kelahirannya
kencana tak laku, sais gigit jari
remaja mangkal di terminal jajakan suara
pembangunan bawa ampas polusi dan polisi

desa, selamat petang!
rumah adat berubah jadi epicentrum
para pemangku tidakkah kau merasa petang ini sepi!
alunan serakal tak menggema
pramu saji tak terpakai, ada cara elegan!
sunyi tak berarti, megah tapi tak indah

desa, selamat malam!
terang, hura, tak berwarga
ini hari terakhir menyaksikan hari ini
nuansa yang berbeda ketika dulu
semoga hari ini segera usai dan tak berlanjut

aku berangkat dini hari nanti
berangkat bersama kawan dengan kepalan
menghadap dengan deretan barisan
junjungan panji dan poster
usaha benahi nuansa asri
dan kita akan menari, berdoa diatas pijakan langkah tanpa materi
ini bukan sekedar mimpi, jika kita saling mengiringi dalam doa dan usaha!
pasti....!



saya adalah pencinta keindahan dan nuansa baru, kemenangan bukanlah kasta dan martabat tapi kebahagian dengan kemampuan diri,.,!



Diberdayakan oleh Blogger.